Thursday, February 24, 2011

Belajar tentang Investasi (1)

Hari minggu kemarin aku ditawarin asuransi plus investasi (unit link) oleh P, sebuah perusahaan asuransi di Indonesia. Mereka menawarkan asuransi yang preminya dibayarkan per bulannya Rp 100.000 sampai dg 10 tahun dan nantinya di usia pensiun kita (55 atau 65 tahun) kita akan mendapatkan hasil yang berlipat sampai dengan ratusan juta. Si agen itu bercerita panjang lebar, ngalor ngidul ngelantur dan sempet bikin aku tertarik, secara kita cuma bayar 12juta tapi dapatnya bisa berlipat-lipat.

Diceritain soal asuransi plus investasi aku jadi tertarik tapi tidak langsung serta merta aku mendaftar ke mereka tapi aku menceritakan semuanya ke pasanganku dan meminta pendapatnya. Dan setelah ngobrol dengan mas, dia ngga setuju tentang asuransi ini, apapun bentuknya. Dia lebih berminat saving dalam bentuk tabungan dan investasi jenis yang lainnya. *kembali lagi aku berpikir mengenai apakah keputusan yang harus aku ambil, take it or leave it*


Hari berganti hari, aku terus berpikir mengenai hal ini dan beberapa waktu yang lalu aku diberi kesempatan untuk bertemu dengan agen dari asuransi yang laen karena keperluan kantor mengenai program pesangon. (Dalam hatiku aku berkata, aji mumpung neh, bisa tanya-tanya soal asuransi sm si mbaknya, hehe). Nah, kebetulan banget, pas aku ketemu dengan mbak dari asuransi M ini ngobrolnya enak dan dapat kesempatan untuk bertanya soal asuransi plus investasi. Dapat bonus ilmu investasi pula.

Dari obrolan dengan mbaknya itu, aku dapat info tentang asuransi, investasi, jenis investasi, realita dan berbagi pengalaman pribadinya beliau ke aku. 

Menurut beliau, sebut saja Dinie, kalau asuransi plus investasi sistemnya menggunakan unit link (asuransi non tradisional) dia ngga merekomendasikan, jangan ambil dech kalau belum terlanjur ambil, karena bisa jadi nanti bilangnya diawal utk bayar preminya hanya 10 tahun tapi bisa jadi nanti di tahun ke-11, 12, dst masih aja ditagih suruh bayar premi dan ada biaya-biaya yang tak nampak disitu. Hohohoho,, sontak aku kaget lah kalau mbaknya bilang begitu. Lha aku sudah terlanjur punya asuransi plus investasi dari CC aku, 300ribu per bulan juga. Tapi aku tetep mendengarkan cerita dari mbaknya.
Dinie : "Mendingan kalau mau investasi, investasi aja dalam bentuk emas, reksadana"
Muthi : "ya, aku tahu kalo investasi dengan emas. kalau reksadana, apaan tuh mbak?"
Dinie: Reksadana itu investasi juga, kayak investasi beli saham tapi ini lebih aman karena ada perusahaan asuransi yang menjaminnya"
Muthi: "oh gitu ya mbak..."
dan seterusnya....
Dari obrolan tsb diatas, emas yang dimaksud itu lebih ke emas batangan, atau koin emas, bukan emas perhiasan karena kalau perhiasan emas harganya kena potongan untuk biaya produksinya. Sedangkan emas batangan/koin emas dan sejenisnya itu termasuk emas murni dan mempunyai nilai jual yang lebih tinggi.
Aku jadi makin tertarik dan ingin mencari info lebih detilnya. Tadi pagi juga sudah ngobrol-ngobrol dengan mas dan temen, sepertinya ini bisa jadi langkah awal untuk investasi.

Sebelum memulai berinvestasi, alangkah lebih baik kalau kita mengenal lebih jauh tentang jenis investasi yang akan kita ambil. Untuk itu, diblog ini juga akan aku share mengenai jenis-jenis investasi yang bisa kita ambil. Mudah2an bermanfaat dan sebagai penutup, aku ingin mengambil kata-kata dari Safir Senduk (salah seorang perancang keuangan di Indonesia), dia pernah tweet begini : "Dalam Investasi, makin dini Anda mulai, makin besar hasil akhir yang akan Anda terima kelak". 

So, mari kita belajar investasi dan mulai berinvestasi dari sekarang, kawan ^^

1 comment:

dzale said...

nice info, mbak muthi :)